7 Apr 2009

KATALOG PARTS DAN AKSESORIST VESPA

Bagi rekan-rekan scooterist semua yang membutuhkan katalog vespa bisa kalian unduh aja filenya

klo yang ini tntang spesifikasi macam-macam vespa :
http://www.ziddu.com/download/2478685/SpesifikasiVespa.zip.html

catalog asesoris

http://www.ziddu.com/download/2275409/CATALOGASKESORISVESPA.zip.html

saya tambahin nie wat katalog nya :
aksesoris :
http://www.ziddu.com/download/2637162/ACCESSORI.zip.html

PARTS ELECTRIC :

http://www.ziddu.com/download/2637194/PARTI_ELETTRICHE.zip.html

PARTS MOOTOR
http://www.ziddu.com/download/2637215/PARTI_MOTORE.zip.html


SELERA
http://www.ziddu.com/download/2637260/SELLERIA.zip.html

SUSPENSIONS
http://www.ziddu.com/download/2637310/SOSPENSIONI.zip.html

TELANO PART IN GOMAA
http://www.ziddu.com/download/2637459/TELAIO_PARTI_IN_GOMMA.zip.html

TELAIO :
http://www.ziddu.com/download/2637507/TELAIO_PARTI_IN_LAMIERA.zip.html


posted by Kik

Membuat Rangkaian Penguat Platina

Pada Scooter platina adalah jantungnya mesin, kalau rusak gawat deh. Jadi kita harus selalu waspadai platina tersebut. Kerusakan pada platina ini dapat dilihat dengan berkurangnya supply pengapian pada Coil yang menyebabkan busi tidak dapat berfungsi dengan sempurna.
Pada kesempatan ini saya akan memberikan suatu rangkaian yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja dari platina tersebut. Intinya platina disini hanya untuk menyambung dan memutuskan arus saja, seperti pada gambar berikut :

Cara kerja dari rangkaian ini adalah hanya memanfaatkan percikan (switc ON/OFF) dari platina kemudian disetatabilkan, sehingga pengapian yang dikeluarkan oleh Coil lebih besar dan sempurna, meskipun platina tersebut dalam keadaan lemah.
Rangkaian yang kami rancang ini diberi nama Platina Semi CDI (PSC), seperti pada gambar berikut :
Cara pengukuran hasil dari Platina Semi CDI ini terperinci sebagai berikut :
Peralatan yang digunakan adalah alat ukur (AVO meter)
1. Set AVO meter pada AC 200 Volt.
2. Positif (kabel merah) AVO meter dihubungkan ke kabel rangkaian PSC yang menuju koil.
3. Negatif (kabel hitam) AVO meter dihubungkan ke massa/bodi.
4. Nyalakan motor/starter motor dengan kick starter, lalu lihat di AVO meter apakah ada tegangan yang keluar atau tidak ?
5. Bila tidak ada, maka periksa tegangan dari sepul yang mengalir ke PSC. Sebaiknya dilakukan pengecekan tegangan sepul terlebih dahulu, caranya sama seperti di atas, hanya saja kabel posituf AVO meter dihubungkan ke kabel sepul yang menuju PSC.
6. Kalau tidak ada AVO meter, coba lakukan kabel dari PSC yang menuju koil di sambungkan ke body besi motor, kemudian starter. Kalau ada percikan api berarti PSC ini berfungsi.

Selamat mencoba, motor saya sudah mencoba !!

posted by kik

Nuradi : Tokoh pembuat Slogan vespa


"Lebih baik naik Vespa"

Inilah slogan abadi bagi anak Vespa. Bagai sebuah mantra, kalimat sakti ini seolah tak ubahnya kebanggaan Enrico Piaggio, saat memperkenalkan Vespa di tahun 1946.

Tapi, tahukan bro sekalian siapa penciptanya?

Iklan ini di buat oleh Nuradi, pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1926, yang uniknya tidak memperoleh pendidikan formal di bidang periklanan. Di era 60'an, Nuradi (yang mendirikan biro iklan InterVista), melahirkan iklan skuter Lambretta dalam bentuk slide. Iklan Lambretta pun merupakan iklan pertama yang diproduksi untuk dapat ditampilkan di bioskop-bioskop. Ini merupakan prestasi tersendiri pula bagi InterVista. Lucunya, Nuradi bahkan tidak menemukan slogan yang pas untuk Lambretta.

Dalam catatan hariannya, Nuradi mengakui bahwa slogan Vespa, tak terlepas dari kekuatan biro iklan milikinya yang terletak justru pada akar budidaya Indonesianya. Pendapat ini mungkin benar, kalau kita perhatikan beberapa slogan yang diciptakan InterVista, seperti:
Produk susu kental manis; Indomilk .... sedaaap.
Produk bir; Bir Anker. Ini Bir Baru, Ini Baru Bir.
Produk rokok putih; Makin mesra dengan Mascot.
Produk skuter; Lebih baik naik Vespa.

Satu hal yang menarik dari iklan-iklanya (terutama iklan Vespa), yaitu pemilihan bioskop sebagai ruang media. Pada zaman dahulu, ranah TV tidak memungkinkan menjangkau golongan “fanatik”. Selain karena jumlahnya sedikit, TV dianggap tidak efektif secara segmetasi. Layar yang juga lebih lebar ketibang TV, juga di jadikan alasan Nuradi (yang tidak ingin) iklan yang dibuat sempurna (secara tata warna dan suara) menjadi tidak nyaman untuk dilihat.

Saat ini, iklan Nuradi masih tersimpan di pusat perfilman Usmar Ismail dan Arsip Nasional RI.
(My opinion: Jika “pihak” terkait bisa melindungi dan memelihara iklan Vespa, mengapa “wujud aslinya” tidak ada komitment?)

:: kelebihan vespa dgn motor yg lain ..

  • Konstruksi mesin lebih sederhana
  • Tingkat perawatan mesin lebih mudah karena tidak memerlukan mekanisme katup untuk pengaturan pemasukan bahan bakar maupun pembuangan gas sisa pembakaran
  • Pemakaian oli mesin (oli transmisi) lebih hemat karena oli mesin tidak melumasi komponen pembakaran
  • Tarikan/akselerasi spontan
  • Sistem pendingin mesin menggunakan udara yang diatur oleh “rotor with fan” sehingga lebih stabil sesuai dengan tingkat kecepatan mesin
  • Sistem penggerak tenaga langsung (sistem transmisi roda gigi) tanpa perantara rantai sehingga efesiensi tenaga lebih besar sehingga daya tanjaknya lebih kuat
  • Pengemudi terbebas dari panas mesin karena seluruh mesin tertutup sehingga tingkat kenyamanan saat mengendarai lebih terjamin
  • Dalam kondisi medan berair/berlumpur kaki terbebas dari percikan air/lumpur karena dilengkapi dengan lantai/dek
  • Dilengkapi dengan roda cadangan sehingga bila salah satu ban kempes/bocor bisa langsung diganti
  • Ban depan dan ban belakang bisa saling tukar sekaligus dengan peleknya

:: Reggae yang Tidak Harus Rasta ::

Reggae dan rasta

Di Indonesia, reggae hampir selalu diidentikkan dengan rasta. Padahal, reggae dan rasta sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda. "Reggae adalah nama genre musik, sedangkan rasta atau singkatan dari rastafari adalah sebuah pilihan jalan hidup, way of life," ujar Ras Muhamad (23), pemusik reggae yang sudah 12 tahun menekuni dunia reggae di New York dan penganut ajaran filosofi rasta. Repotnya, di balik ingar-bingar dan kegembiraan yang dibawa reggae, ada stigma yang melekat pada para penggemar musik tersebut. Dan stigma tersebut turut melekat pada filosofi rasta itu sendiri. "Di sini, penggemar musik reggae, atau sering salah kaprah disebut rastafarian, diidentikkan dengan pengisap ganja dan bergaya hidup semaunya, tanpa tujuan," ungkap Ras yang bernama asli Muhamad Egar ini. Padahal, filosofi rasta sesungguhnya justru mengajarkan seseorang hidup bersih, tertib, dan memiliki prinsip serta tujuan hidup yang jelas. Penganut rasta yang sesungguhnya menolak minum alkohol, makan daging, dan bahkan mengisap rokok. "Para anggota The Wailers (band asli Bob Marley) tidak ada yang merokok. Merokok menyalahi ajaran rastafari," papar Ras.

Ras mengungkapkan, tidak semua penggemar reggae adalah penganut rasta, dan sebaliknya, tidak semua penganut rasta harus menyenangi lagu reggae. Reggae diidentikkan dengan rasta karena Bob Marley—pembawa genre musik tersebut ke dunia adalah seorang penganut rasta.

Ras menambahkan, salah satu bukti bahwa komunitas reggae di Indonesia sebagian besar belum memahami ajaran rastafari adalah tidak adanya pemahaman terhadap hal-hal mendasar dari filosofi itu. "Misalnya waktu saya tanya mereka tentang Marcus Garvey dan Haile Selassie, mereka tidak tahu. Padahal itu adalah dua tokoh utama dalam ajaran rastafari," ungkap pemuda yang menggelung rambut panjangnya dalam sorban ini.
Pemusik Tony Q Rastafara pun mengakui, meski ia menggunakan embel-embel nama Rastafara, tetapi dia bukan seorang penganut rasta. Tony mencoba memahami ajaran rastafari yang menurut dia bisa diperas menjadi satu hakikat filosofi, yakni cinta damai. "Yang saya ikuti cuma cinta damai itu," tutur Tony yang tidak mau menyentuh ganja itu.
Namun, meski tidak memahami dan menjalankan seluruh filosofi rastafari, para penggemar dan pelaku reggae di Indonesia mengaku mendapatkan sesuatu di balik musik yang mereka cintai itu. Biasanya, dimulai dari menyenangi musik reggae (dan lirik lagu-lagunya), para penggemar itu kemudian mulai tertarik mempelajari filosofi dan ajaran yang ada di baliknya.

Seperti diakui Hendry Moses Billy, gitaris grup Papa Rasta asal Yogya, yang mengaku musik reggae semakin menguatkan kebenciannya terhadap ketidakadilan dan penyalahgunaan wewenang. Setiap ditilang polisi, ia lebih memilih berdebat daripada "berdamai". "Masalahnya bukan pada uang, tetapi praktik seperti itu tidak adil," tandas Moses yang mengaku sering dibuntuti orang tak dikenal saat beli rokok tengah malam karena dikira mau beli ganja.
Sementara Steven mengaku dirinya menjadi lebih bijak dalam memandang hidup sejak menggeluti musik reggae. Musik reggae, terutama yang dipopulerkan Bob Marley, menurut Steven, mengajarkan perdamaian, keadilan, dan antikekerasan. "Jadi kami memberontak terhadap ketidakadilan, tetapi tidak antikemapanan. Kalau reggae tumbuh, maka di Indonesia tidak akan ada perang. Indonesia akan tersenyum dengan reggae," ujar Steven mantap.

Sila dan Joni dari Bali menegaskan, seorang rasta sejati tidak harus identik dengan penampilan ala Bob Marley. "Rasta sejati itu ada di dalam hati," tandas Sila sambil mengepalkan tangan kanan untuk menepuk dadanya.

Sumber : Kompas ( 9 Juli 2006 )